PERBEDAAN EFEKTIVITAS AROMATERAPI PEPPERMINT DAN AKUPRESUR UNTUK MENURANGI EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI TEGINENENG PESAWARAN

Authors

  • Nova Miranti RS Santa Ana Bandar Lampung
  • Sumiyati Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
  • Septi Widiyanti Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
  • Yoga Tri Wijayanti Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.55681/sentri.v3i5.2817

Keywords:

Aromaterapi peppermint, akupresur, emesis gravidarum

Abstract

Mual dan muntah merupakan masalah yang terjadi pada trimester I dengan frekuensi muntah kurang dari 5 kali sehari selama kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% ibu hamil pertama (primigravida) dan 40-60% pada ibu multigravida. WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa emesis gravidarum sedikitnya mencapai 14% dari seluruh kehamilan di dunia. Angka kejadian Emesis gravidarum di Indonesia dari 2.203 kehamilan, 24,6% diantaranya mengalami emesis gravidarum. Kejadian emesis gravidarum di Provinsi Lampung pada tahun 2015 sebanyak 50-90% dari jumlah ibu hamil  yang ada  yaitu  sebanyak 182,815  orang.  Derajat  emesis  gravidarum  sebanyak .52,2%   mengalami   muntah   dengan   tingkatan   ringan,   45,3%   mengalami   emesis gravidarum tingkat sedang dan 2,5% mengalami emesis gravidarum tingkat berat. Ibu hamil trimester II masih mengalami emesis gravidarum sebanyak 40,1%, emesis gravidarum ringan sebanyak 63,3%, muntah muntah tingkat sedang sebanyak 35,9% dan emesis gravidarum tingkat berat sebanyak 0,8%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan   efektifitas   aromaterapi   pappermint   dengan   terapi   akupresur   terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimen dengan design Pretest- Posttest With Control Group. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester I yang datang di TPMB Miradiyah dan Laily kurniawati sebanyak masing-masing TPMB 11 sampel. Teknik pengambilan sempel adalah accidental  sampling. Hasil analisi univariat dari 11 responden pada masing-masing TPMB diperoleh rata-rata frekuensi emesis gravidarum sebelum diberikan aromaterapi peppermint adalah 10,27 kali dengan standar deviasi 1.272 sedangkan rata-rata frekuensi emesis gravidarum setelah diberikan aromaterapi peppermint adalah 6.09 kali dengan standar deviasi 1.044 dan rata-rata frekuensi emesis gravidarum sebelum dilakukan akupresur 10.36 dengan standar deviasi 1.859 sedangkan sesudah diberikan akupresur 4.18 dengan standar deviasi 1.168 hasil analisis bivariate dengan uji mann whitney di dapatkan p-value  0,002  atau p-value < α( 0,05) yang artinya ada pengaruh terhadap penurunan emesis gravidarum Simpulan dalam penelitian ini akupresur lebih efektif disbanding aromaterapi peppermint. Saran untuk tenaga kesehatan agar dapat dijadikan salah satu pilihan terapi non  farmakologi  yang  aman  dan  efektif  dan  praktis  dalam upaya  penurunan  emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. dan untuk penelitian selanjutnya diharapkan diharapkan untuk penyempurnaan penelitian.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ana, S. (2010). Lengkap segala hal trimester pertama kehamilan anda.

Yogyakarta: Buku biru

Agusta, A. (2000). Aromaterapi cara sehat dengan wewangian alami. Jakarta: Penebar Swadaya

Andriani, A.W., & Purwati, Y. (2017). Pengaruh aromaterapi peppermint terhadap kejadian mual dan muntah pada ibu hamil trimester I di puskesmas mlati II sleman Yogyakarta, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Yogyakarta, tersedia online: [http://digilib.unisayogya.ac.id] (diakses pada tanggal 10 september 2018]

Balkam, J. (2001). Aromaterapi. Semarang: Dahara Prize

Dewi, H. L., Kurniawan, K., Herwinati, L., & Yuniar, L. (2017). Pengenalan ilmu pengobatan timur akupresur level II KKNI akupresur aplikatif untuk mengurangi keluhan pada kasus-kasus kebidanan. LKPI Kunci Jemari: P3AI

Djanah, N., Hadisaputro, S., & Triana, S.H. (2014). Pengaruh akupresur perikardium 6 terhadap mual muntah kehamilan kurang 16 minggu. Prodi Magister Epidemiologi Univrsitas Diponegoo Semarang. Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak. 5 (1). 88-89. tersedia online: [poltekkesjogja.ac.id] (diakses tanggal 20 oktober 2018)

Fengge, A, 2012, Terapi akupresur: Manfaat & teknik pengobatan, Crop Circle

Corp: Yogyakarta.

Hartono, R. I. (2012). Akupresur untuk berbagai penyakit. Rapha Publishing: Yogyakarta

Hidayati, R. (2009).Asuhan keperawatan pada kehamilan fisiologis dan patologis.

Jakarta: Salemba Medika

Irianti, B., Halida, E.M., Duhita, F., Prabandari, F., Yulita, N., Yulianti, N., et al. (2014). Asuhan kehamilan berbasis bukti. Jakarta: Sagung Seto

Jaelani. (2009). Aromaterapi. Yogyakarta: Pustaka Populer Obot

Kartikasari, R. I., Ummah, F., & Taqiiyah, B. L. (2017). Aromaterapi peppermint untuk menurunkan mual dan muntah pada ibu hamil. Stikes Muhammadyah Lamongan. Program Studi Kebidanan Stikes Muhammadiyah Lamongan. 09(02), 4-5. Tersedia online:

[https://jurnal.stikesmuhla.ac.id]

Kemenkes RI. (2015). Panduan akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja.

Kemenkes R

Kemenkes RI. (2015). Profil kesehatan provinsi Lampung tahun 2015. tersedia online: [www.Depkes.go.id] (diakses pada tanggal 9 September 2018)

Lacroix R, Eason E & Melzack R (2000). Nausea And Vomiting During Pregnancy: A Prospective Study Of Its Frequency, Intensity And Patterns Of Change. American Journal Of Obstetrics And Gynecology

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta.EGC Medforth, J., Battersby, S., Evans, M., Marsh, B., & Walker, A. (2006). Oxford

handbook of midwifery. Jakarta: EGC

Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika Jakarta. Notoadmojo, S. (2014). Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Price Siylvia A, Wilson Lorraine M. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Jakarta: EGC; 2012

Primidiati, R. (2002) Aromaterapi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Rohmah, N. N. (2018). Pengaruh pemberian terapi akupresur untuk mengurangi mual muntah pada ibu hamil dengan emesis gravidarum di Wilayah kerja puskesmas Yosomulyo dan puskesmas Sumber Sari Bantul tahun 2018. Undergraduated thesis. Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes Tanjung Karang

Saifuddin, A. B. (2010). Ilmu kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardj

Setyowati, H. (2018). Akupresur untuk kesehatan wanita. Magelang: Unimma

Press

Solikhah, U. (2011). Asuhan keperawatan gangguan kehamilan, persalinan dan nifas. Solo: Nuha Medika

Sue Jordan (2002). Buku Farmakologi Kebidanan. Jakarta : EGC Tiran, D. (2008). Mual dan muntah kehamilan. Jakarta: EGC

Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

World Health Organization (WHO). (2010). Who mortality database. Tersedia online [29 oktober] (http://who.inc/health.info)

Yantina, Y., Susilawati & Yuviska, I. A. (2016). Pengaruh pemberian essensial oil peppermint terhadap intensitas mual dan muntah ibu hamil trimester I di desa way harong timur kecamatan way lima kabupaten pesawaran tahun 2016. Program Studi DIV kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Jurnal Kebidanan. 2(4), 1994-199. tersedia online: [http://digilib.unisayogya.ac.id] (diakses pada tanggal 17 April 2019

Downloads

Published

2024-05-20

How to Cite

Miranti, N., Sumiyati, S., Widiyanti, S., & Wijayanti, Y. T. (2024). PERBEDAAN EFEKTIVITAS AROMATERAPI PEPPERMINT DAN AKUPRESUR UNTUK MENURANGI EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI TEGINENENG PESAWARAN. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 3(5), 2550–2563. https://doi.org/10.55681/sentri.v3i5.2817