MAKNA DIFERENSIAL DALAM PERCAKAPAN BAHASA SASAK DI DESA MONTONG BETOK
DOI:
https://doi.org/10.55681/memace.v1i1.663Keywords:
Bahasa Sasak, Makna Diferensial, Konteks PercakapanAbstract
Masyarakat Sasak Desa Montong Betok mengenal adanya makna diferensial dalam percakapan mereka sehari-hari. Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam segala bentuk aktivitas yang dilakukan manusia, baik secara individu maupun dalam kehidupannya sebagai makhluk sosial. Segala macam aktivitas yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilakukan dengan menggunakan bahasa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan salah satu alat yang sangat vital dalam kehidupan khususnya dalam melangsungkan komunikasi dan interaksi dengan sesama manusia.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode simak teknik dilanjutkan dengan teknik libat cakap dan catat. Dalam metode pengumpulan data ini juga menggunakan teknik cakap pancing. Metode analisis data adalah metode bagaimana menganalisis data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. Pada masyarakat Desa Montong Betok mengenal adanya makna diferensial dalam percakapan mereka sehari-hari. Diferensial memiliki bentuk lingual yaitu berbentuk konteks percakapan. Penggunaan diferensial dalam masyarakat Sasak di Desa Montong Betok dipengaruhi oleh intonasi atau cara pengucapan pembicara. Diferensial yang terdapat dalam konteks percakapan, memiliki makna yaitu makna tindak lokusi, ilokusi dan perlokusi
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 MEMACE: Jurnal Linguistik, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Asing
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.