Penerapan Prinsip Keadilan Dalam Pertanggungjawaban Hukum Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Atas Pembatalan Akta Hibah Oleh Pengadilan

Authors

  • Abdu Razaq Universitas Tadulako
  • Susi Susilawati Universitas Tadulako
  • Nurul Miqat Universitas Tadulako
  • Mega Crystalia Universitas Tadulako

DOI:

https://doi.org/10.55681/sentri.v4i11.4908

Keywords:

Justice, PPAT, Gift Dead, Legal Accountability, Dead Annulment

Abstract

This study aims to analyze the application of the principle of justice in the legal accountability of Land Deed Officials (PPAT) concerning the annulment of deed of gift (hibah) by courts in Indonesia. The increasing number of annulments of gift deeds by the Supreme Court reflects a tension between the legal certainty of authentic deeds and substantive justice for the parties involved, particularly the heirs. This research employs a normative juridical method with a statutory, conceptual, and case approach. Data were collected through library research on primary legal materials such as legislation and court decisions, as well as secondary legal materials including books, journals, and expert opinions. The analysis was conducted qualitatively using a deductive method to interpret land law norms within the concrete cases of deed annulment. The findings reveal that the application of Aristotle’s distributive and corrective justice principles serves as the foundation for assessing the validity and fairness of gift deeds. Courts may annul formally valid deeds if they are proven to violate the principle of proportionality and harm the heirs’ rights, affirming that substantive justice prevails over administrative certainty. In this context, PPATs are not merely administrative officials but also act as guardians of substantive justice in land law practices. The study underscores the need for policy reform and the strengthening of PPAT professional ethics to ensure that deed-making procedures consider moral and social aspects of justice. Further research is recommended to adopt an empirical approach to evaluate public perceptions of justice in gift and land practices.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, A., Barus, Z., & Rusmawati, N. (2022). Analisis penyalahgunaan keadaan dalam pembatalan akta hibah dan pembagian harta bersama (Studi kasus Putusan No. 83/Pdt.G/2022/PN CBN). Journal of Civil Studies (JCS), 10(1), 166–177. https://doi.org/10.24967/jcs.v10i1.3789

Afriani, B. (2020). Tanggung jawab pejabat pembuat akta tanah (PPAT) atas pembuatan akta hibah tanpa persetujuan anak kandung pemberi hibah (Studi kasus putusan Pengadilan Tinggi Agama Palu nomor 0018/Pdt.G/2017/PTA.Pal). Indonesian Notary, 2(2), Article 7.

Andreyvelan, A. S., & Lyanthi, M. E. (2023). Analisis hukum putusan nomor 1050/Pdt.G/2018/PA.Selong tentang pembatalan hibah. Jurnal Transparansi Hukum, 37–49.

Asdina, N. (2021). Pembatalan akta hibah yang dibuat di hadapan PPAT berdasarkan putusan Pengadilan Agama Jambi nomor 602/PDT.G/2020/PA.JMB. Indonesian Notary, 3(3), Article 14.

Bashori, D. C., & Ichsan, M. (2021). Pembatalan hibah oleh Pengadilan Agama. HAKAM: Jurnal Kajian Hukum Islam dan Hukum Ekonomi Islam, 5(1). https://doi.org/10.33650/jhi.v5i1.2738

Dantes, K. F., & Hadi, I. G. A. (2021). Kekuatan hukum akta jual beli yang dibuat oleh camat dalam kedudukannya sebagai pejabat pembuat akta tanah sementara (PPATS) ditinjau dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016 tentang Peraturan Jabatan PPAT. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 9(3).

Harnowo, T., & Ali, A. (2021). Pendekatan keadilan integratif dalam membangun institusi publik yang legitim. Jurnal Hukum & Pembangunan, 51(3).

Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2025, Oktober 16). Hasil pencarian: "Pembatalan Akta Hibah" [Database putusan pengadilan]. Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. https://putusan3.mahkamahagung.go.id/search.html/?q=%22Pembatalan%20akta%20hibah%22

Maréchal, P. (2024). Aristotle on softness and endurance: Nicomachean Ethics 7.7, 1150a9–b19. Phronesis, 69(1), 63–96. https://doi.org/10.1163/15685284-bja10082

Neonufa, A. P. R., Mauritsius, D., & Dinata, H. (2025). Analisis yuridis pembatalan akta hibah tanah oleh Pengadilan Negeri Kupang (Studi kasus Putusan Nomor 298/PDT.G/2021/PN/KUPANG). Artemis Law Journal, 2(2), 626–639. https://doi.org/10.35508/alj.v2i2.21068

Pemerintah Republik Indonesia. (2016). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 123.

Priaji, S. A. A. (2022). Tanggung jawab notaris atas akta yang tidak menerapkan prinsip kehati-hatian (Studi tentang gugatan pembatalan akta pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 3390 K/Pdt/2015).

Prayitno, D. N. S. (2020). Keabsahan surat pernyataan hibah untuk salah satu ahli waris tanpa persetujuan ahli waris lainnya. Indonesian Notary, 2(4), Article 35.

Rizal, E. A. (2022). Tanggung jawab PPAT atas pembatalan akta yang dibuat dihadapannya. Jurnal Officium Notarium, 2(2), 354–362. https://doi.org/10.20885/JON.vol2.iss2.art17

Saebani, B. A. (2021). Metode Penelitian Hukum Pendekatan Yuridis Normatif.

Sari, L. C. I. S., & Sani, A. (2023). Tanggung jawab PPAT atas pembuatan akta hibah yang melanggar ketentuan Pasal 210 KHI. Jurnal Hukum Respublica, 23(1), 87–99.

Schwarzmantel, J., & Beetham, H. (Eds.). (2025). Deformations of Democracy: David Beetham in Contemporary Politics. Edinburgh: Edinburgh University Press. (Online edition).

Syeban, S. F. T. (2025). Penerapan prinsip kehati-hatian Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam membuat akta guna mencegah sengketa pertanahan di Provinsi Sulawesi Utara [Tesis Magister, Universitas Islam Sultan Agung Semarang].

Syuhada, M. F. (2019). Pembatalan akta hibah oleh ahli waris setelah putusan Pengadilan Agama. Jurnal Hukum dan Kenotariatan, 3(2), 219. https://doi.org/10.33474/hukeno.v3i2.3370

Downloads

Published

2025-11-29

How to Cite

Razaq, A., Susilawati, S., Miqat, N., & Crystalia, M. (2025). Penerapan Prinsip Keadilan Dalam Pertanggungjawaban Hukum Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Atas Pembatalan Akta Hibah Oleh Pengadilan. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 4(11), 3152–3160. https://doi.org/10.55681/sentri.v4i11.4908