Pertanggungjawaban Pidana Korporasi terhadap Pengguna Jasa Debt Collector dalam Melakukan Penagihan Pinjaman Online
DOI:
https://doi.org/10.55681/sentri.v4i10.4612Keywords:
criminal liability, criminal offenses, online loan collection, debt collectorAbstract
The rapid growth of fintech peer-to-peer lending in Indonesia has reached outstanding financing of IDR 80.94 trillion, but faces serious challenges in the form of illegal collection practices, including intimidation, threats, and the dissemination of personal data. This study aims to examine the legal relationship between creditors and third parties (debt collectors) related to the principle of legal certainty, as well as analyze the form of corporate criminal liability of online loan companies against debt collector service users in collecting online loans that have criminal implications. This study uses a normative juridical approach with primary, secondary, and tertiary legal materials. Because it is normative legal research, it does not use population and samples statistically, but the object of research is in the form of legal materials related to corporate criminal liability and debt collection practices. Data analysis uses normative qualitative techniques, including description, interpretation, evaluation, argumentation, and systematization. The results of the study show that the legal relationship between the creditor and the debt collector has not fully met the principle of legal certainty, Gustav Radbruch, with the finding of a vertical in synchronization between Bank Indonesia Regulations and banking principles regulated in Banking Law No. 10/1998. The study concludes that the corporate criminal liability of online loan companies in employing debt collectors has not been fairly regulated in Indonesian laws and regulations, thus causing injustice, especially for debtors, although the theory of vicarious liability can be applied when debt collectors act within the scope of their duties.
Downloads
References
ACO Law. (2025). Proses penagihan utang dan peraturan OJK Nomor 6/POJK.07/2022. ACO Law Firm.
Advokatkonstitusi.com. (2021). Transformasi nilai-nilai dasar tujuan hukum Gustav Radbruch dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Advokat Konstitusi.
Ahmad, M. (2024). Tindakan pemerasan dan penyebaran data pribadi dalam penagihan pinjaman online sebagai tindak pidana. Jurnal Hukum Pidana Indonesia, 15(2), 45-62.
Ahmad, M., & Mukhsin, A. (2024). Tindakan ancaman debt collector dalam konteks hukum pidana Indonesia. Indonesian Criminal Law Review, 8(1), 78-95.
Aisah, S., Rahman, F., & Putri, D. (2024). Perkembangan industri fintech P2P lending di Indonesia: Analisis outstanding dan jumlah peminjam. Jurnal Keuangan Digital, 12(3), 134-150.
Ali, M. (2018). Dorongan keuntungan dalam kejahatan korporasi. Rajawali Press.
Astuti, R., & Daud, M. (2023). Teori kepastian hukum Gustav Radbruch dalam sistem hukum Indonesia. Jurnal Filsafat Hukum, 18(1), 25-41.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2022). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (6th ed.). Sage Publications.
Dewi, L., Sari, N., & Pratama, A. (2025). Pengakuan korporasi sebagai subjek hukum pidana dalam KUHP Nasional baru. Jurnal Hukum Pidana Nasional, 3(1), 15-32.
Dwipa, R. (2024). Pinjaman online sebagai alternatif pembiayaan untuk pasar ultra mikro di Indonesia. Jurnal Ekonomi Mikro, 9(4), 201-218.
Emzir. (2021). Metodologi penelitian pendidikan: Kuantitatif dan kualitatif. Rajagrafindo Persada.
Ernama, F., Budiharto, S., & Hendro, S. (2020). Praktik debt collection dalam industri fintech lending Indonesia. Indonesian Fintech Journal, 5(3), 89-105.
Julyano, M., & Arinanto, S. (2019). Asas kepastian hukum sebagai nilai dasar dalam sistem hukum Indonesia. Jurnal Konstitusi, 16(2), 268-285.
Kamal, G. M. (2024). Urgensi pengaturan pertanggungjawaban pidana korporasi dalam industri pinjaman online. Jurnal Hukum Bisnis, 11(2), 78-94.
Kontan. (2025, April 15). Outstanding fintech P2P lending capai Rp 80,94 triliun, tumbuh 29,01% YoY. Kontan Online. https://keuangan.kontan.co.id/news/fintech-lending-indonesia
Kusumo, H. (2008). Pertanggungjawaban korporasi dalam hukum pidana Indonesia. Alumni Press.
Lantara, D. (2024). Platform pinjaman online ilegal di Indonesia: Analisis data OJK 2024. Jurnal Keamanan Finansial, 8(2), 156-173.
Larasati, M., Putri, S., & Wijaya, T. (2025). Kemudahan akses fintech melalui aplikasi smartphone di Indonesia. Jurnal Teknologi Finansial, 4(1), 12-28.
Mahkamah Agung RI. (2025). Doktrin vicarious liability dalam sistem hukum Indonesia. Publikasi Mahkamah Agung RI.
Manullang, E. F. M. (2022). Revisi teori Gustav Radbruch: Hierarki keadilan dalam tujuan hukum. Jurnal Teori Hukum, 14(3), 345-362.
Marzuki, P. M. (2018). Penelitian hukum: Edisi revisi. Prenada Media.
Naseh, M., Abdullah, R., & Firmansyah, D. (2019). Karakteristik pelaku kejahatan transnasional terorganisasi di Indonesia dan Eropa. Jurnal Hubungan Internasional, 8(1), 45-67.
Nurhalifah, S. (2024). Penyalahgunaan data pribadi oleh debt collector pinjaman online: Penerapan teori vicarious liability. Jurnal Perlindungan Data, 6(2), 89-106.
Pristiyono, A. (2025). Model layanan keuangan peer-to-peer lending menggunakan platform teknologi Indonesia. Indonesian Technology Finance Review, 7(1), 34-50.
Rodliyah, N. (2020). Teori pertanggungjawaban pidana korporasi: Strict liability, vicarious liability, dan identifikasi. Setara Press.
Setiawan, B., Rahmat, A., & Indira, P. (2023). Penggunaan layanan debt collector dalam sistem perbankan Indonesia. Jurnal Perbankan Indonesia, 19(4), 412-428.
Setyono, J. (2022). Hubungan subordinasi dalam kejahatan korporasi: Analisis pertanggungjawaban debt collector. Jurnal Kriminologi Indonesia, 15(2), 78-94.
Soekanto, S., & Mamudji, S. (2010). Penelitian hukum normatif: Suatu tinjauan singkat. Rajawali Press.
SSEK. (2025). Regulasi fintech terbaru: POJK Nomor 40 Tahun 2024 tentang layanan pinjam meminjam berbasis teknologi informasi. SSEK Legal Counsel.
Suciana, N. (2023). Empat hal mendasar kepastian hukum menurut Gustav Radbruch. Jurnal Pemikiran Hukum, 12(1), 67-83.
Sudaryono. (2018). Metodologi penelitian hukum dan pendidikan. Alfabeta.
Sugiyono. (2021). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Suryono, H., Prastiwi, I. E., & Rahim, S. (2021). Isu-isu dalam fintech P2P lending Indonesia: Transparansi suku bunga dan perlindungan data. Jurnal Manajemen Keuangan, 17(3), 201-218.
Talakua, S., & Silaya, A. (2023). Inovasi financial technology dalam sektor pembiayaan peer-to-peer lending. Jurnal Inovasi Keuangan, 9(4), 145-162.
Ulfa, R., Sari, D., & Pratama, M. (2025). Preferensi perusahaan dalam memilih strategi penagihan yang efektif. Jurnal Strategi Bisnis, 13(1), 23-39.
Usman, A. (2019). Pertanggungjawaban pidana debt collector akibat kekerasan dalam penunggakan. Jurnal Hukum Pidana, 12(2), 156-173.
Wahyuddin, A., Rahman, S., & Fitri, N. (2022). Penerapan vicarious liability dalam standar operasional prosedur penagihan. Indonesian Corporate Law Review, 18(3), 234-251.
Widyaningrum, P., Sari, L., & Hendarto, B. (2024). Regulasi pertanggungjawaban pidana korporasi di Indonesia: Kebutuhan pengaturan komprehensif dalam KUHP baru. Jurnal Pembaruan Hukum Pidana, 11(2), 89-107.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Galang Mustofa Kamal, Wahyu Prawesthi, Siti Marwiyah, Mohammad Yustino Aribawa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.