MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KORBAN BULLYING MELALUI KONSELING INDIVIDUAL RATIONAL EMOTIF BEHAVIOUR THERAPY TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 AMUNTAI SELATAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023
DOI:
https://doi.org/10.55681/sentri.v2i1.448Keywords:
Kepercayaan Diri, Korban Bullying, Rational Emotif Behaviour Therapy Teknik Home Work AssigmentAbstract
Beberapa siswa malu untuk bertanya, malu untuk mengungkapkan pendapat dan cenderung diam, canggung dalam menghadapi pertanyaan dari guru, tidak punya motivasi untuk bersaing dalam bidang akademik, sehingga nilai akademiknya pun cenderung rendah. Selain itu, siswa juga merasa bahwa dirinya tidak mampu melakukan sesuatu, hal ini terlihat dari perilaku siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Tidak mempunyai keyakinan untuk memperoleh bantuan dari orang lain, sehingga siswa menutup diri terhadap bantuan dari orang lain. Pemaparan yang telah dijelaskan merupakan bagian dari indikator-indikator kepercayaan diri siswa korban bullying Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas tersebut dilakukan dalam dua siklus penelitian. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Amuntai Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa korban bullying sebelum mendapatkan konseling individu pendekatan rational emotif behavior therapy ditunjukkan dengan menghindari pelaku bullying, menutup diri, selalu menyalahkan diri sendiri atas segala hal buruk yang menimpanya, merasa tidak pantas berteman dengan teman-temannya karena tidak memiliki kelebihan, pasif dalam diskusi kelompok Gambaran kepercayaan diri siswa korban bullying setelah mendapatkan konseling individu pendekatan rational emotif behavior therapy dengan teknik home work assignment setelah diberikan treatment tampak adanya perubahan pada diri klien secara bertahap yaitu klien sudah mulai berani untuk berkomunikasi dengan orang lain, mau bertanya kepada guru ketika pelajaran berlangsung, mau menerima nasehat dari orang lain. Klien juga sudah bisa mengurangi rasa gugup dan gemetar saat berbicara, meski kadang masih terlihat gugup dan gemetar. Klien juga sudah mulai berani menyampaikan pendapatnya ketika diskusi kelompok, meski tidak banyak yang dia Berdasarkan hasil yang diperoleh oleh klien sebelum mengikuti konseling dan setelah mengikuti konseling maka dapat dismpulkan bahwa terdapat perbedaan kepercayaan diri siswa korban bullying, hal ini dapat dilihat dari perilaku siswa ketika di dalam kelas.
Downloads
References
Angels. 2002. Percaya Diri. Jakarta : Gramedia Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Colorosa, Barbara (2006). The Bully, The bulled and the Bystander. Newyork
Corey,Gerald. 2009. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Rafika Aditama
Djuwita, Ratna. 2006. Kekerasan Tersembunyi di Sekolah: Aspek-aspek Psikososial dari Bullying.
Hakim,T.2002. Mengatasi Rasa Percaya Diri, Jakarta: Puspa Swara
Gantina, dkk.2 011. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta : Indeks
Ghufron, et al. 2011. Teori-teori psikologi. Jogjakarta: Ar-ruzz media Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan . Jakarta: Erlangga
Lindenfield, Gael (Alih Bahasa Ediati Kamil). 1997. Mendidik Anak Agar Percaya Diri. Yogyakarta : Arcan
Mastuti, Indri. 2008. 50 Kiat Percaya Diri. Jakarta : Hi- Fest Publishing
Nelson, Ricard. 2011. Teori Dan Praktik Konseling Dan Terapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
SEJIWA, 2008. Bullying : Mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan sekitar anak. Jakarta : PT Grasindo
Sugiharto. 2012. Konseling Kelompok Teknik Restrukturisasi Kognitif Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling. No . Hlm 74-80. Semarang: Universitas Negeri Semarang http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk ( diunduh tanggal 30/4/2013)
H.B. Sutopo. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Press
Susanti, Inda (2006). Bulliying bikin Anak Depresi dan Bunuh Diri.(Online). Tersedia:http://www.kpai.go.id) (02 April 2012)
Surya, H. 2007. Percaya Diri Itu Penting. Jakarta: Gramedia Susanti, Inda. 2006. Bullying Bikin Anak Depresi dan Bunuh Diri. (Online). Tersedia:http://www.kpai.go.id/mn_access.php?to=2artikel&sub=kpai_2-artikel_bd.html . (15 Juni 2012).
Supriyo. 2008. Studi kasus bimbingan konseling. Semarang: CV. Nieuw setapak
Wiyani, N.A (2012). Save our Children School Bulying. Yogyakarta: Ar-RuzzMedia
Sanders, Mr., Markie-Dadds, C., & Turner, K.M. T. (2003). Theoritical, scientific and clinical foundation of the triple P-positive parenting program : a population approach to the promotion parenting competence parenting research and practive. Journal Monograph. Vol 1, 1-12
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Gramedia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.