INTERVENSI BERCAKAP-CAKAP DAN MENULIS UNTUK MENGONTROL HALUSINASI PASIEN SKIZOFRENIA DI RUANG AKUT
DOI:
https://doi.org/10.55681/sentri.v3i4.2515Keywords:
Terapi bercakap-cakap, Terapi menulis, Halusinasi, SkizofreniaAbstract
Skizofrenia merupakan penyakit yang menyebabkan terganggunya pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan perilaku, serta dapat berkembang menjadi skizoafektif dengan gejala halusinasi (70% mengalami halusinasi pendengaran). Psikoterapi yang dapat digunakan untuk mengontrol halusinasi adalah terapi bercakap-cakap dan menulis. Terapi bercakap-cakap dapat mengalihkan halusinasi pasien kepada percakapan yang dilakukan dengan orang lain. Sedangkan, terapi menulis berfokus pada normalisasi proses berpikir, membantu klien memahami gejala, dan berfokus pada interaksi sosial. Kedua terapi ini menjadi usaha seseorang dalam menyingkirkan gejala menyimpang agar dapat memecahkan masalahnya. Seorang pasien berusia 23 tahun, kondisi ditinggal kerja suami di luar kota dan sedang hamil 7 bulan (G1P0A0) di RSJ X, sering berbicara sendiri sambil mendekatkan telinga ke salah satu sisi tubuh, tersenyum sendiri, bahkan marah-marah sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran terapi bercakap-cakap dan menulis dalam mengontrol halusinasi pada pasien. Metode yang digunakan adalah case report dengan pendekatan asuhan keperawatan. Setelah dilakukan intervensi selama 4 hari untuk terapi bercakap-cakap dan 2 hari untuk terapi menulis, terdapat penurunan kejadian halusinasi pada pasien selama perawatan. Intervensi dilakukan sebagai pelengkap intervensi disamping pemberian terapi farmakologi. Kesimpulan penelitian ini adalah intervensi bercakap-cakap dan menulis mampu membantu pasien dalam mengontrol halusinasi dan dapat mencegah kegawatan janin pada pasien dengan usia kehamilan 7 bulan.
Downloads
References
Makhruzah, S., Putri, V. S., & Yanti, R. D. “Pengaruh Penerapan Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan terhadap Tanda Gejala Klien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.” Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi 10, no.1 (2021):39. https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.268
Maulana, I., Hernawati, T., & Shalahuddin, I. “Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia: Literature Review.” Jurnal Keperawatan Jiwa 9, no.1 (2021): 153–160.
Pebrianti, D. K. “Penyuluhan Kesehatan tentang Faktor Penyebab Kekambuhan Pasien Skizofrenia.” Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) 3, no.3 (2021): 235. https://doi.org/10.36565/jak.v3i3.160
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. “Infodatin Kesehatan Jiwa.” 2019. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin /InfoDatin-Kesehatan-Jiwa.pdf
Handayani, L., Febriani, F., Rahmadanni, A., & Saufi, A. “Faktor Risiko Kejadian Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).” Humanitas 13, no.2, (2017): 135. https://doi.org/10.26555/humanitas.v13i2.6069
Septiana, V., Putri, Y. S. E., & Tungtrongvisolkit, N. “Innovation in Health for Society hallucination and post-traumatic syndrome.” Innovation in Health for Society 2, no.1, (2022): 12–17.
Hasanah, L. “Penyakit Skizoafektif dengan Tipe Depresi pada Wanita 34 Tahun Laili Hasanah Schizoaffective Disorder with Depressive Type in 34 Years Old Woman.” Medula Unila 4, no.2, (2015): 85–90.
Dwiranto, U., Nunung Rachmawati, & Sutedjo. “Study of Perceptual Sensory Disorders : A Case Study of Schizoaffective Patient.” Health Media 2, no.2, (2021): 11–16. https://doi.org/10.55756/hm.v2i2.61
Dwidiyanti, M., Rahmawati, A. M., & Sawitri, D. R. “The Effect of Islamic Spiritual Mindfulness on Self-Efficacy in Anger Management among Schizophrenic Patients.” Nurse Media Journal of Nursing 11, no.3, (2021): 404–412. https://doi.org/10.14710/nmjn.v11i3.37401
Eecke, W. Ver. “How Does Psychoanalysis Work With Persons Afflicted By Schizophrenia?”. Journal of Psychology & Psychotherapy 09, no.04, (2019): 1–5. https://doi.org/10.35248/2161-0487.19.9.367
Famela, F., Kusumawaty, I., Martini, S., & Yunike, Y. “Implementasi Keperawatan Teknik Bercakap-Cakap Pada Pasien Halusinasi Pendengaran.” Jurnal ’Aisyiyah Medika 7, no.2, (2022): 205–214. https://doi.org/10.36729/jam.v7i2.869
Kusumawaty, I., Yunike, Y., & Gani, A. “Melatih Bercakap-Cakap Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa Untuk Mengontrol Halusinasi.” Jurnal Salingka Abdimas 1, no.2, (2021): 59–64. https://doi.org/10.31869/jsam.v1i2.3036
Syarif, F., Zaenal, S., & Supardi, E. “Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.” Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis 15, no.4, (2020): 327–331.
Alang, A. H. “Teknik Pelaksanaan Terapi Perilaku (Behaviour).” Al-Irsyad Al-Nafs: Jurnal Bimbingan dan Penyuluhan Islam 7, no.1, (2020).
Larasaty, L., & Hargiana, G. “Manfaat bercakap-cakap dalam peer support pada klien dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran.” Jurnal Kesehatan 8, no.1, (2019): 1-8.
Alfaniyah, U., & Pratiwi, Y. S. “Penerapan Terapi Bercakap-cakap Pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi.” Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, no.1, (2022): 2398–2403. https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.1077
Sumangkut, C. E. “Peran Komunikasi Antar Pribadi Perawat dengen Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Ratumbuysang Manado.” Acta Diurna Komunikasi 8, no.1, (2019): 45–50. https://doi.org/10.32534/jps.v5i2.746
Fresa, O., Rochmawati, D. H., Syamsul. “Efektifitas Terapi Individu Bercakap-Cakap Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Di Rsj Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.” Karya Ilmiah 25, no.20, (2015): 1–10
Rusdi, & Kholifah, S. “Expressive Writing Therapy and Disclosure Emotional Skills on the Improvement of Mental Disorder Patients Control Hallucinations.” Advances in Health Sciences Research, 39(SeSICNiMPH), (2021): 71–76.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nadia Putri Andrini, Aat Sriati, Iyus Yosep
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.