PENATALAKSANAAN GANGGUAN PERFUSI JARINGAN PADA PASIEN DENGAN SYOK SEPSIS DI ICU : A CASE REPORT
DOI:
https://doi.org/10.55681/sentri.v2i7.1127Keywords:
Gangguan Perfusi Jaringan, Intensive Care Unit, Syok SepsisAbstract
Syok sepsis merupakan kondisi kegawatdaruratan yang mengancam jiwa apabila telat dalam penanganannya. Masalah keperawatan yang dapat ditimbulkan karena syok sepsis adalah gangguan perfusi jaringan dengan hipotensi menetap meskipun telah dilakukan resusitasi cairan. Tujuan penelitian yaitu menggambarkan dan membahas mengenai penerapan penatalaksanaan gangguan perfusi jaringan pada pasien dengan syok sepsis di ICU berdasarkan Surviving Sepsis Campaign (SSC) 2021. Metode yang digunakan yaitu Case Report dengan proses asuhan keperawatan selama 2x24 jam. Ny. H berusia 53 tahun dirawat di ICU dengan diagnosa medis syok sepsis e.c fascitiis nekrotikan dengan MODS ensefalopaty respiratory failure, AKI superimposed CKD dengan metabolik asidosis dan DM tipe II dengan neuropati perifer rooster. Pasien mengalami penurunan kesadaran dengan hipotensi, terdapat luka di lengan kiri, hasil AGD menunjukan asidosis metabolik, terpasang ventilator mode PSV. Hasil dari tindakan yang telah dilakukan berupa skrining dan assessment dengan SOFA score, pemberian resusitasi cairan menggunakan NaCl 0,9%, pemberian vasopressor norepinefrin 0,2 mcg/KgBB/menit, melakukan kultur darah dan kontrol infeksi dengan kolaborasi antibiotik (vancomycin, ampicilin, metronidazole), penggunaan ventilator dengan volume tidal rendah, memberikan penatalaksanaan suportif (transfusi sel darah merah, terapi bikarbonat, terapi heparin). Berdasarkan penatalaksanaan tersebut perfusi jaringan klien mengalami peningkatan dan perbaikan. Penatalaksaan SSC 2021 dapat direkomendasikan sebagai penatalaksanaan pada pasien dengan syok sepsis.
Downloads
References
Abdulla, F. A. N., Nazzal, K., & Almarzooq, R. (2021). Prevalence and Mortality Rate of Necrotizing Fasciitis, 5 Years’ Experience in a Single Center. Bahrain Medical Bulletin, 43(1), 373–375.
Aipassa, I., Rahayu, M., & Ariyadi, T. (2020). Perbedaan Kadar Ureum Serum Dan Plasma Lithium Heparin. Jurnal Labora Medika, 4(3), 42–46. https://doi.org/https://doi.org/10.26714/jlabmed.4.2.2020.42-46
Aristo, I., & Putra, S. (2019). Tatalaksana Sepsis. CDK-280, 46(11), 681–685. Diambil dari https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/download/411/205&ved=2ahUKEwjlktPK3_jvAhUdyzgGHbzHBo4QFjAHegQIHBAC&usg=AOvVaw2xFT0sxE8h0bqkOiE9sGZn
Arrifa, D. M., Adityaningsari, P., Arifandi, F., & Kunci, K. (2022). Inhibitory Test of Garlic Extract ( Allium sativum L .) Against the Growth of Staphylococcus aureus Bacteria , and Review According to the Islamic Religion, 1(3), 282–287.
Darwis, I., & Asdie, R. H. (2021). Vasopressin pada Manajemen Syok Septik. Medical Profession Journal of Lampung, 11(3), 313.
Efrida, E., Parwati, I., & Redjeki, I. S. (2018). Pendekatan Stewart dalam pH Darah yang Mendasari Asidosis Metabolik. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, 19(2), 79–87. https://doi.org/10.24293/ijcpml.v19i2.1061
Evans, L., Rhodes, A., Alhazzani, W., Antonelli, M., Coopersmith, C. M., French, C., … Levy, M. (2021). Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines for Management of Sepsis and Septic Shock 2021. Critical Care Medicine Journal, 49(11), 1063–1143. https://doi.org/10.3760/cma.j.cn121430-20211009-01442
Fatmawati, F., & Rasmin, M. (2017). Bronkiektasis dengan Sepsis dan Gagal Napas. Jurnal Respirologi Indonesia, 37(2), 165–176.
Harahap, H. M., Nasution, D. S. M., Munandar, F., Siregar, N. F., & Nainggolan, R. R. S. (2021). Sepsis: Kriteria Diagnosa Dan Tatalaksana. Jurnal Implementa Husada, 2(3), 305–320. https://doi.org/10.30596/jih.v2i3.11866
Hidayat, Kestriani, N. D., & Pradian, E. (2020). Angka Kejadian, Lama Rawat dan Mortalitas Pasien Acute Kidney Injury di ICU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Anestesi Perioperatif, 8(2), 108–118. https://doi.org/10.15851/jap.v6n2.1424
Hutasoit, S., Maskoen, T. T., & Kestriani, N. D. (2018). Manajemen AKI Induce Sepsis di ICU dengan Edema Paru. Anesthesia & Critical Care, 36(3), 106–113.
Irvan, Febyan, & Suparto. (2018). Sepsis and Treatment based on The Newest Guidline. Jurnal Anestesiologi Indonesia, X(1), 62–73.
Jamal, F., & Auliansyah. (2019). Penerapan Konsep ROSE pada Pemberian Cairan dalam Tatalaksana Sepsis. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 2(4), 11–17.
Mahariski, P. A., Karna, N. L. P. R. V., Rusyati, L. M. M., Permana, A., Nukana, R. P., & Maharani, P. T. (2023). Necrotizing Fasciitis : sebuah tinjauan pustaka. Intisari Sains Medis, 14(1), 131–136. https://doi.org/10.15562/ism.v14i1.1475
Mahmudah, R., Soleha, T. U., & Ekowati, C. (2013). Identifikasi Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) Pada Tenaga Medis Dan Paramedis Di Ruang Intensivecare Unit (ICU) Dan Ruang Perawatan Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek. Medical Journal of Lampung University, 2(4), 70–78. Diambil dari https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/64/63
Millizia, A. (2019). Penatalaksanaan Sepsis. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 2(3), 28–37. Diambil dari https://www.alomedika.com/penyakit/icu/sepsis/penatalaksanaan
Panggabean, M. S. (2019). Tinjauan atas Norepinephrine – First Line Vasopressor for Septic Shock. CDK-280, 46(11), 708–711.
Pudjiadi, A. H. (2020). Surviving Sepsis Campaign Guidelines for Septic Shock Resuscitation Need an Adaptation. Jurnal Sari Pediatri, 21(5), 329–332. https://doi.org/10.14238/sp21.5.2020.329-32
Purba, A. K. R., Mariana, N., Aliska, G., Wijaya, S. H., Wulandari, R. R., Hadi, U., … Postma, M. J. (2020). The Burden and Costs of Sepsis and Reimbursement of its Treatment in a Developing Country: an Observational Study on Focal Infections in Indonesia. International Journal of Infectious Diseases, 96, 211–218. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.04.075
Purwanto, D. S., & Astrawinata, D. A. W. (2018). Mekanisme Kompleks Sepsis dan Syok Septik. Jurnal Biomedik, 10(3), 143–151. https://doi.org/10.35790/jbm.10.3.2018.21979
Putri, T. D., Mongan, A. E., & Memah, M. F. (2016). Gambaran Kadar Albumin Serum pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium 5 Non Dialisis. Jurnal e-Biomedik, 4(1), 173–177. https://doi.org/10.35790/ebm.4.1.2016.10861
Rahajeng, E. P., Ahndayani, I., Esa, T., & Bahrun, U. (2020). Analisis Laktat, Albumin dan Rasio Laktat Albumin Sebagai Prediktor Luaran Pada Pasien Sepsis dan Syok Septik di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Jurnal Kesehatan Andalas, 9(1), 26. https://doi.org/10.25077/jka.v9i1.1192
Rampengan, S. H. (2015). Disfungsi Miokard Pada Sepsis Dan Syok Septik. Jurnal Biomedik (Jbm), 7(1), 8–21. https://doi.org/10.35790/jbm.7.1.2015.7287
Sutiyono, D., & Rakhmatjati, P. B. (2022). Anesthetic Management in A 47 Years Old Male with Septic Shock Who Underwent Source Control Amputation Surgery . Jurnal Anestesiologi Indonesia, 14(2), 102–108. https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.48612
Wahyuddin, M., Leboe, D. W., Khaerani, K., Tahar, N., Febriyanti, A. P., Dhuha, N., & Yuliani, Y. (2022). Literature Study of Pharmacokinetic Profile and Penetration of Antibiotics into Diabetic Ulcer Tissue. Jurnal Ilmiah Medicamento, 8(2), 117–126. https://doi.org/10.36733/medicamento.v8i2.4153
Wang, J.-M., & Lim, H.-K. (2014). Necrotizing fasciitis: eight-year experience and literature review. The Brazilian Journal of Infectious Diseases, 18(2), 137–143.
Wardani, I. S. (2018). Tatalaksana Sepsis Berat pada Pasien Lanjut Usia. Jurnal Kedokteran, 7(4), 33–39. https://doi.org/https://doi.org/10.29303/jku.v7i4.316
Weiss, A., Nelson, P., Movahed, R., Clarkson, E., & Dym, H. (2011). Necrotizing Fasciitis: Review of the Literature and Case Report. Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, 69(11), 2786–2794.
Wicaksono, A., Adisasmita, A. C., & Harijanto, E. (2022). Frekuensi dan Mortalitas Pasien Sepsis dan Syok Septik di ICU Rumah Sakit Swasta Tipe B, di Tangerang Selatan. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 6(1), 27–36. https://doi.org/10.7454/epidkes.v6i1.6031
Widuri, L. I. T. (2022). Syok Sepsis Pada Fasitis Nekrotikans Regio Colli Pasca Servikotomi Debridemen Disertai Gangren Radik Multipel Pasca Ekstraksi Gigi Multipel: Laporan Kasus. Majalah Anestesia & Critical Care, 40(1), 36–44. https://doi.org/10.55497/majanestcricar.v40i1.224
Wiriansya, E. P., Amalia, D. G., Tanra, S. A. H., & Julia. (2022). Manajemen Terapi Cairan pada Sepsis. Fakumi Medical Journal, 2(6), 393–407.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.