JUMPA (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam)

PENERAPAM ICE BREAKING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII

2025-04-23T13:47:14+00:00

The purpose of study is to find out the application of Ice Breaking in increasing the learning motivation of students in the natural science subject of class VII MTs Nurul Yaqin NW Bual. This research is a Class Action Research (PTK) consisting of 2 cycles, where the actions of each cycle start from planning, action, observation and reflection. The subject of this study is a grade VII student of MTs Nurul Yaqin Bual with a total of 29 students consisting of 21 male students and 8 female students. Data collection techniques using observation, written tests and documentation. The results of the study showed that the average value of student motivation or learning outcomes was 68.4 in the first cycle, this indicates that student learning motivation is still low. In cycle II, the average score of student motivation or learning outcomes, which was 92.7, increased. In the first cycle, the results of student learning activity observation were 50.86, this shows that student activity is still low.In cycle II the student learning activity reached 91.0 with the good category. It can be concluded that in science learning, there is an increase in learning motivation in grade VII students of MTs Nurul Yaqin Bual through the use of Ice Breaking.

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BIOLOGI MELALUI MEDIA VIDEO 3D ANIMASI SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH TALIWANG

2025-05-10T12:23:06+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk adalah untuk Meningkatkan Minat Belajar IPA melalui media Animasi 3D siswa kelas X SMA Muhammadiyah Taliwang. Adapun kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian yaitu kelas X SMA Muhammadiyah Taliwang yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian yang dilakukan di kelas dengan tekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Peneliti melaksanakan 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observasi) dan refleksi (refleksi). Berdasarkan penelitian siklus I, terlihat hasil pretest rata-rata 54,2 dengan tingkat ketuntasan 34,375% dengan nilai terendah 30 dan nilai tertinggi adalah 75. Dan hasil postest dengan rata-rata 56,56 dengan tingkat ketuntasan 43,75% dengan nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 75. Pada penelitian siklus II, terlihat hasil postest rata-rata 74.06 dengan tingkat ketuntasan 81,25% dengan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi adalah 90. Terlihat dari data di atas bahwa media Animasi 3D dapat meningkatkan minat belajar siswa dilihat dari hasil observasi dan hasil belajar siswa, karena minat belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

2025-05-12T15:13:23+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa dengan menerapkan metode Guided Discovery Learning. Penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan subjek penelitian siswa kelas X MA Mu’allimat NW Kelayu. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan dengan tes hasil belajar, dan observasi selama proses pembelajaran. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Guided Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan signifikan. Pada tahap prasiklus, rata-rata nilai hasil belajar siswa berada pada kategori rendah dengan rata-rata skor sebesar 49,75. Setelah penerapan metode Guided Discovery Learning, rata-rata nilai hasil belajar siswa meningkat ke kategori cukup dengan rata-rata skor sebesar 64,25 dengan nilai N-gain yang diperoleh adalah 0,29 dengan kategori rendah pada siklus I dan sangat baik dengan rata-rata skor sebesar 85.25 dengan nilai N-gain yang diperoleh adalah 0,71 dengan kategori tinggi pada siklus II. Dengan demikian, metode Guided Discovery Learning terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika.

ENERGI SPIN SIMETRI PADA POTENSIAL ROSEN MORSE UNTUK VARIASI K DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLYNOMIAL ROMANOVSKI

2025-05-14T00:11:14+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan energi spin simteri pada potensial rosen morse dengan menggunakan metode polynomial romanovski dengan menggunakan nilai K>0 yaitu 1 sampai dengan 3 dan nilai k<0 yaitu -1 sampai dengan -3. energi yang didapatkan dengan menggunakan metode polynomial romanovksi dilakukan dengan cara mereduksi persamaan deferensial orde dua menjadi persamaan tipe hipergeometri melalui substansi variabel. Dengan membandingkan persamaan deferensial orde dua tipe hipergeometri dengan persamaan defrensial standar untuk polynomial romanovski diperoleh persamaan energi. Dengan persamaan tersebut maka di dapatkan energi pada nilai pada variasi K.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU PADA SISWA KELAS VII MTS NW TEBABAN

2025-05-13T04:28:42+00:00

Sejauh ini proses pembelajaran IPA Terpadu di MTs NW Tebaban cenderung kurang mengaktifkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Disebabkan karena kurang bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi mudah bosan dan kurang aktif dalam belajar. Dalam hal ini, peneliti ingin menerapkan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran IPA Terpadu di kelas VII MTs NW Tebaban. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs NW Tebaban yang berjumlah 24 siswa. Untuk teknik pengumpulan data menggunakan Soal Tes yang dianalisis menggunakan Mean dan Presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu di kelas VII MTs NW Tebaban. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu dengan nilai rata-rata 70,20 meningkat menjadi 75,41. Sedangkan untuk presentasenya dari 75% meningkat menjadi 87,5% dengan kriteria tuntas.